Hamil dan Menyusui

Memahami Seluk Beluk ASI di Seminar Laktasi, New Mom New You

Seminar Laktasi, New Mom New You
Seminar Laktasi, New Mom New You

Nih ya, waktu jaman saya hamil Naia, saya sama sekali gak berusaha loh buat nyari tau gimana cara melancarkan ASI dan segala seluk beluk ASI, kayak gak peduli gitu deh sama pengetahuan lebih mendalam tentang ASI. Tapi walau begitu, Alhamdulillahnya ASI saya lancarrr jaya banget! Naia bisa langsung menyusu setelah lahir (gak IMD sih, tapi begitu rooming in, dia langsung menyusu sebanyak-banyaknya ke saya) sehingga bisa ASI eksklusif selama 6 bulan, dan akhirnya bisa menyelesaikan masa susuannya sampai 2 tahun *eh, kurang 2 bulan sih*.

Di kehamilan kedua ini, setelah melihat banyaknya peperangan ASI vs sufor, saya baru deh mulai memahami dan mulai mencari tau segala seluk beluk tentang ASI dan bagaimana cara memperlancarnya. Sebetulnya saya bingung juga sih, kenapa sampai pada perang segala yak, ibu kan cuma mau ngasih yang terbaik buat anaknya ya *garuk2kepala*. Yang saya pikirkan, si ibu pasti sudah bersusah payah mengusahakan yang terbaik, termasuk pemberian ASI. Tapi, setelah *istilahnya* semua jalan dilalui tetap gak berhasil, ya akhirnya terpaksa deh kasih sufor. Seriusan, saya ngeliat itu di kakak saya soalnya. Dia beneran susah payah banget deh mengusahakan keluarnya ASI, tapi ya gitu, mungkin karena kondisi psikologisnya malah jadi gak bagus yaa, ASInya jadi malah tambah gak keluar deh, huhu. Karena:

Keadaan psikologis yang kurang bagus dapat mengurangi produksi ASI

Iya kan?

Nah, dari pengalaman saya dan kakak saya yang sangat berbeda itu, saya jadi tertarik dan mau tau deh gimana caranya memperlancar ASI, biar kalau kejadian di saya, saya bisa berusaha lebih lagi buat memperlancar ASI. Walau saya juga PeDe banget sih nanti juga bakal lancarr jaya menyusuinya, hhihihi. Positif thinking is a must, yes? Atau setidaknya, saya jadi bisa mengedukasi orangtua lainnya untuk “yuk, berusaha sampai titik darah penghabisan untuk bisa menyusui anak dengan ASI :D”

Saya seneng banget deh saat hari Sabtu kemarin, 12 September 2015, hadir di Seminar Laktasi “New Mom, New You” yang diadakan oleh Philips Avent di RSIA Bunda Menteng. Pasalnya, saya jadi paham lebih lagi apa-apa saja keuntungan menyusui baik buat ibu dan bayi sampai faktor yang membuat ASI lancar 😀

ASI, Kandungan Serta Keuntungannya Bagi Ibu dan Bayi

Saya sampai sana sebetulnya agak terlambat sih, tapi sukurlah acaranya baru mulai dan baru pada materi pertama. Materi tersebut disampaikan oleh Dr. Melani, SpA. Beliau menuturkan mengenai apa-apa saja yang terkandung dalam ASI hingga keuntungan menyusui bagi ibu dan bayi.

Komposisi ASI

Jadi gini ya, emang semua juga udah tau lah ya ASI itu terbaik buat anak. Salah satunya ya karena kandungan gizinya itu emang bener-bener gak ada yang bisa ngalahin, pokoknya semua sudah dirancang sangat sempurna deh dalam ASI ini. Mulai dari kandungan lemaknya yang pas buat bayi, protein yang strukturnya sesuai untuk perut bayi, sampai kandungan air yang juga pas.

Komposisi ASI

Nah komposisi utamanya banget sih, ASI itu terdiri dari Laktosa, Protein, dan Lemak. Gambar di atas menunjukkan juga perbandingan banyaknya lemak yang terkandung dalam Foremilk dan Hindmilk. Dan jelas terasa bedanya banget yaa, Hindmilk itu kaya banget akan lemak.

Buat yang belum tau, Foremilk itu istilahnya ASI yang di luar, sedangkan Hindmilk yang jauh di dalam. Dan keduanya disebut mature milk, yang muncul kurang lebih seminggu setelah keluarnya kolostrum. Jadi, awal melahirkan bayi masih membutuhkan kolostrum dengan jumlah yang cukup. Kolostrum ini sendiri bisa bertindak sebagai penambah imunitas bayi kita. Dan jangan heran kalau masa awal melahirkan ASI kita masih sedikit atau yang disedot bayi masih sedikit. Itu karena perut mereka yang memang masih sangat kecil.

Perut Bayi

Credits

Saat menyusui, di satu payudara itu biasanya 15-30 menit kemudian baru si bayi akan mendapat Hindmilk, sebelum itu yang didapat masih Foremilk. Sayangnya saya dulu menyusui Naia sebentar-sebentar banget di satu payudara, pantes aja dia BBnya termasuk yang kurang yak, huhuhu. Malah, terkadang juga disarankan untuk memerah ASI saat penuh agar Foremilk berkurang sehingga bayi bisa mendapat Hindmilk lebih cepat. 🙂

Udah gitu, protein yang terkandung dalam ASI itu bentuknya sangat halus dan kecil sehingga untuk bayi yang pencernaannya memang belum sempurna, pas banget karena gak membuat lecet pada saluran pencernaan. Tapi, hal ini juga yang membuat bayi ASI lebih cepat lapar, karena protein yang bentuknya kecil-kecil itu tadi jelas lebih cepat diserap sama bayi kan? 😀

Keuntungan bagi bayi ASI

Untuk bayi yang menyusu ASI, selain komposisi ASI yang emang paling sempurna buat mereka, pastinya masih banyak lagi donk ya keuntungan lainnya. Kalau dilist satu persatu, ini keuntungan-keuntungannya bayi yang mendapat ASI:

  1. Menurunkan resiko ISPA
  2. Menurunkan resiko diare. Sebetulnya ini dipengaruhi oleh protein ASI yang sangat kecil tadi ya, sehingga cocok banget bagi saluran pencernaan bayi yang memang belum sempurna. Dengan protein yang kecil, saluran cerna akan terhindar dari kemungkinan terjadinya luka gesekan protein dan permukaan saluran cerna.
  3. Mencegah infeksi telinga dalam
  4. Mencegah obesitas. Lagi-lagi ini karena kandungannya yang pas ya 🙂
  5. Meningkatkan IQ. Dengan begitu bayi ASI biasanya lebih cerdas. Tapi, hal ini dipengaruhi juga oleh stimulasi yang baik oleh orangtuanya lho. Kalau cuma percaya ASI saja sudah cukup tanpa stimulasi yang baik, ya tetap akan kalah dengan bayi tidak ASI tapi stimulasinya bagus. Intinya, ASI termasuk salah satu penentu utama IQ anak, walau bukan satu-satunya 😉

Keuntungan ibu menyusui

Nah, yang mendapat keuntungan dari ASI jelas bukan bayinya saja ya, tapi ibu juga. Poin-poin inilah yang termasuk dalam keuntungan buat ibu menyusui:

  1. Membantu involusi rahim alias kontraksi balik. Setelah lahiran, kita kan biasanya diberikan obat kontraksi balik gitu ya sama dokter. Nah, menyusui bisa semakin mempercepat proses itu deh. Buat yang belum tau, kontraksi balik itu adalah kondisi rahim kita yang dikembalikan lagi pada kondisi awal sebelum terjadi kehamilan. Saat hamil, rahim kita yang elastis dan keciil banget jadi membesar untuk menampung bayi kan. Nah, saat lahiran terasa deh, perutnya menggelambir karena bayinya sudah keluar itu. Di sinilah peran menyusui tadi, untuk mengecilkan dan kembali mengencangkan si perut.
  2. Menunda kehamilan. Tapi, ada tapinya loh, haha. Hal ini bisa terjadi saat bayi masih pada proses ASI eksklusif saja, jadi selama 6 bulan setelah bayi lahir, menyusui bisa menunda terjadinya kehamilan. Kalau setelah 6 bulan terjadi kehamilan, ya berarti wajar sih ya, hehehe.
  3. Menurunkan resiko kanker payudara
  4. Membantu mempercepat menurunkan berat badan. Hal ini terjadi pada saya, haha. Jadi, yes, saya percaya ini, hihihi. Mungkin dipengaruhi oleh fisik yang capek juga kali ya karena mengurus anak sendiri di rumah tanpa bantuan mbak 😀

Berikutnya ini nih yang penting buat kita, bagaimana cara memperlancar produksi ASI!

istianasutanti

Halo, salam kenal ya.

Aku Istiana Sutanti, seorang ibu dari 3 orang perempuan yang hobi sekali mengajak anak-anak untuk traveling bersama.

Di blog ini aku sharing pengalaman traveling kami sekeluarga plus pelajaran parenting yang aku dapatkan, baik dari pengalaman pun dari seminar parenting.

Semoga kalian suka membaca pengalaman traveling kami dan semoga membantu untuk menentukan tujuan traveling kalian berikutnya! ;)

You may also like...

6 Comments

  1. ayo nih ibu-ibu yang mau kaih ASI harus baca postingan ini, makasih mak udah refresh ilmu yang ada. Maklum ah pensiun Ngasi 🙂

    1. hihiy, maklum, baru pertama kali posting ASI lengkap beginih, semoga bermanfaattt 😀

  2. memang yang penting dalam memberikan ASI adalah kondisi psikologis yang bagus. biar ASI lancar keluarnya. makasih sharingnya ya mbak :))

  3. Alhamdulillah masih bisa memberikan ASI walaupun mulai bercampur sufor diusia 1.5 tahun karena ditinggal dinas 3 minggu, waktu menyapih malah saya lho mbak yang sedih, memberikan ASI membuat ikatan batin ibu dan anak lebih erat

    1. Iya mbaak, emang banyak saat menyapih malah ibunya yang sedih yaa, padahal anaknya mungkin biasa aja, hee

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.