Hamil dan Menyusui

New Parent Class bersama Philips Avent

Hari Sabtu 2 minggu yang lalu, 24 September 2016, saya ikutan menghadiri “New Parent Class” di RSU Bunda Menteng. Acara tersebut diadakan oleh Philips Avent untuk membuktikan komitmennya mengedukasi dan membantu para orangtua serta calon orangtua agar bisa memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Terutama ASI. Iya, ASI. Karena bagi kebanyakan calon orangtua dan sebagian orangtua, masih saja menyimpan banyak pertanyaan tentang ASI ini. Ya kenapa bayi baru lahir nyusunya baru sedikit lah, gimana kalau mereka nanti lanjut bekerja lah, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya termasuk seputar MPASI.

Baca juga: Memahami Seluk Beluk ASI

Walau saya udah punya anak 2 nih, saya ikutan hadir dan mendengar penjelasan-penjelasan lagi dari dr. Melanie Yudiana Iskandar, SpA yang menyatakan “Persiapan menjadi orang tua baru sebaiknya dimulai pada awal kehamilan. Dengan pengetahuan yang benar mengenai pemberian ASI maka tidak ada alasan bagi para orangtua baru untuk tidak berkomitmen memberikan ASI setidaknya enam bulan pertama atau hingga anak usia dua tahun. Disamping itu, bertanya kepada konselor ASI atau tenaga kesehatan profesional juga akan sangat membantu keberhasilan ibu untuk menyusui.”

Fakta Seputar ASI

Alhamdulillahnya sih sejak Naia sampai Nawa ini saya gak bermasalah ya dalam pemberian ASI. Apalagi saya di rumah, anak minta nyusu kapanpun  ya bisa langsung saya berikan. Tapi, kemarin itu dipaparkan lagi fakta-fakta seputar ASI yang harus diketahui oleh kita, antara lain:

1. Berhenti Memberikan ASI Lebih Awal

Ternyata ada sekitar 60% loh ibu menyusui yang berhenti memberikan ASInya lebih awal. Termasuk saya sih waktu itu, Naia berhenti di umur 2 tahun kurang 2 bulan. Yaelah, itu mah udah gapapa keles yak, hahaha. Yang dimaksud lebih awal di sini adalah yang bayinya masih berumur kurang dari 1 tahun gituu 😀

Etapi saya mah berhenti karena emang Naia butuh berhenti dan setelah berkonsultasi juga dengan dokter Gizi sih, bukan karena alasan-alasan yang kemarin dijelaskan. Oiya, yang kemarin dipaparkan itu, alasannya meliputi adanya kendala dengan perlekatan, yang menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman yang dialami ibu saat menyusui; meyakini bahwa produksi susunya sedikit; sebagian ibu menyusui mengalami masalah kesehatan, atau ada ibu menyusui yang memutuskan untuk kembali bekerja lebih awal.

2. Volume & Aliran ASI

Studi yang telah dilakukan Philips Avent menunjukkan ternyata para ibu bisa memberikan ASI dengan volume yang lebih banyak dan lebih lancar setelah mereka merasa rileks dan nyaman. Kenyamanan tersebut bisa didapat dengan latihan pernafasan atau mendengarkan musik yang disukai selama 10-15 menit. Dengan kondisi yang nyaman dan homey gitu, para ibu juga akhirnya memberi pengalaman menyusu yang baik terhadap anaknya [1]

3. Kembali Bekerja

Hampir 15% dari ibu menyusui di Amerika Serikat dan Inggris berhenti menyusui setelah kembali bekerja loh. Mungkin karena masih bingung ya gimana mengatasi kendala-kendala saat bekerja itu. Ya gimana ngasih ASInya lah, ASI perahannya gak cukup lah, sampai support system yang *mungkin* kurang mendukung.

Hal ini juga kali ya yang bikin ibu-ibu pekerja di Indonesia sudah mulai mencari tahu segalanya tentang ASIP sejak sebelum bayinya lahir. Salah satu usaha mereka ya mengikuti “New Parent Class” ini. Hal utama yang paling dibutuhkan sih ya alat untuk pumping ya. Karena tanpa ASIP, gimana lah mereka mau tetep ngasih ASI ke anaknya yang di rumah? Jaman ibu mertua sih belum beken yang namanya ASIP ini, jadi beliau dulu mulai mencampur anaknya dengan sufor saat kembali bekerja. Yap, bukan berhenti sepenuhnya, hanya saja porsi ASInya jadi lebih sedikit yaa dibanding sufor 🙂

4. Privasi dan Kenyamanan

1 dari 10 ibu menyusui ternyata berhenti menyusui karena apa? Karena mereka merasa tidak nyaman menyusui di luar rumah. [2] Padahal supaya gak bosen dan ASI tetap lancar, kita perlu ya sesekali keluar rumah, huhuhu. Kalau saya sih biasanya pakai penutup menyusui ya untuk bepergian gitu. Alhamdulillah sampai sekarang masih amaaan. Malah Nawa mah emang harus ditutupin gitu, kalau enggak, dia malah lirik-lirik ke mana-mana, perhatiannya teralihkan jadi nyusunya gak tenang.

Untuk itulah, kelas-kelas laktasi seperti “New Parent Class” ini masih saja dibutuhkan. Supaya ya itu, mencegah lebih banyak ibu yang berhenti menyusui lebih awal.

Perawatan Bayi

Selain itu, para orangtua yang hadir kemarin juga mendapat pengetahuan lebih lengkap lagi tentang perawatan bayi mulai dari memandikan sampai pemijatan. Suatu studi yang dilaksanakan oleh Field dkk., bayi prematur yang diberi stimulasi pijat menunjukkan kenaikan berat badan per hari 47% lebih tinggi dibandingkan bayi yang tidak diberi stimulasi. [3]

foto-031

Selain itu, pijat bayi juga bisa mengusir rasa tidak nyaman saat tumbuh gigi, gangguan pencernaan, stres, melatih respon saraf bayi, meningkatkan kualitas tidur, memperkuat sistem kekebalan tubuh dan dari segi psikologis dapat memberikan rasa nyaman dan membuat bayi lebih tenang dan tidak mudah rewel. Malah, pijatan yang langsung dilakukan oleh orangtua bisa mempererat ikatan batin orangtua-anak.

Oiya, program “New Parent Class” ini diadakan Philips Avent bukan hanya di RSU Bunda Menteng kemarin saja lho. Tapi, Philips Avent juga bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit ibu dan anak, antara lain RS Siloam, RS National, RS Dua-dua, RS Flores, RS Husada, RS Aaliyah, RS Tamba, RS Hermina Jatinegara, RS Hermina Bekasi, RS Hermina Depok, RS Hermina Bogor dan RSIA Bunda.

Jadi, buat yang mau ikutan “New Parent Class” ini, silakan berkunjung ke rumah sakit yang tertera yaaa 😉

 

Sumber:
[1] Hauck YL, et al. Int Breastfeed J2008;3:20;
[2] De Jager M, et al. Eur Obstet Gyn Suppl 2012:25–30.
[3] http://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/baby-spa-sekedar-tren-atau-terbukti-bermanfaat

istianasutanti

Halo, salam kenal ya.

Aku Istiana Sutanti, seorang ibu dari 3 orang perempuan yang hobi sekali mengajak anak-anak untuk traveling bersama.

Di blog ini aku sharing pengalaman traveling kami sekeluarga plus pelajaran parenting yang aku dapatkan, baik dari pengalaman pun dari seminar parenting.

Semoga kalian suka membaca pengalaman traveling kami dan semoga membantu untuk menentukan tujuan traveling kalian berikutnya! ;)

You may also like...

6 Comments

  1. walaupun belum punya baby, tapi bermanfaat isi artikelnya buat tips melancarkan asi kelak
    makasih mbak sharenya

  2. Beuh.. ngelihat adek bayi dipijat, kok aku malah pingin dipijat juga ya ^_^

  3. Aku dulu juga kasih ASI ke Luna 2 th kurang 2 bln. Karena pertimbangan2 tertentu. Tapi trus jdi bertekad, besok kalo punya anak lagi harus 2 th pas bahkan kalo nggak lebih. Hahaha

  4. Aku ngga ngepas 2 tahun juga ti,, pas banget mau puasa waktu itu jadi yaudah 22 bulan kynya stop asi..
    Tii klo ktmu lagi fotoo barengan yaa hihii

  5. turiscantik says:

    Alhamdulillah saya menyusui anak saya sampai dua tahun pdhal berat banget perjuangannya apalagi lagi saya ibu bekerja. Anyway foto bayinya lucu banget ya, jadi pengen pnya bayi lagi hehhehe

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.