Lifestyle & Beauty

Fenomena Jastip yang Harus Mulai Dipikirkan Penyelenggara Event

Buat yang belum tau, jastip itu jasa titip. Jadi, biasanya saat ada event-event besar di Jakarta (atau di manapun sih), toys fair atau books fair gitu lah, ada beberapa (cukup banyak sebetulnya sekarang) pihak yang melayani jasa titip menitip ini. Jadi, orang-orang yang tinggalnya jauh bahkan di beda pulau, atau berada di wilayah yang sama dengan event tapi gak punya waktu untuk hadir, atau yang malas ikut mengantri (di mana biasanya kan di event-event besar itu bisa antri berpuluh-puluh kilometer ya *lebay*, untuk masuknya ataupun bayar di kasir), intinya yang gak punya kesempatan untuk dateng langsung lah ke eventnya, bisa juga ikut serta dalam event besar itu, ya melalui jasa titip ini.

Biasanya jastip ini meminta uang jasa (ya namanya juga jasa titipan kan ya) per item yang dititipkan. Besarnya tergantung penyedia jastip itu sendiri (apa tergantung barangnya ya? saya kurang tau karena belum pernah ikutan jastip secara langsung). Biasanya sih uang jasa ini berkisar 5.000 sampai 10.000 per item. Lumayan yah 🙂 Hitung-hitung uang capek nyari barang yang dititipkan plus capek antri berpuluh kilometernya (lebay lagi) itu lah yaa.

Nah, berhubung kayanya jasa titip ini bisa menghasilkan keuntungan juga, jadi banyak deh yang melirik dan banyak yang mau ikutan jadi jastip ini. Karena emang menguntungkan sih kalau yang nitip bisa sampai puluhan bakan ratusan 🙂

Saya sih fine-fine aja ada jastip ini, karena ya memang menguntungkan banyak pihak sih. Keuntungan bagi penyedia jastip sendiri, yaitu berupa uang jastip tadi. Keuntungan bagi pihak penyelenggara event karena di eventnya, barang-barang akan lebih cepat dan lebih banyak yang terjual. Keuntungan bagi pelanggan yang tadi saya sebutkan di atas, yang gak punya kesempatan untuk datang di event-event tersebut.

Jastip Dikecam

Tapiiii… Ternyata, di event yang sedang berlangsung sekarang *sebut saja Big Bad Wolf Books* para jastip ini malah jadi kecaman. Soalnya apa? Karena di pre-sale event, yang diklaim sebagai VIP untuk para undangan, para jastip ini membabi buta. Mereka dateng sangat cepat dan mengamankan puluhan (ada yang sampai ratusan gak ya?) buku dengan judul yang sama, dan setiap jastip gak cuma beli 1 judul buku donk pastinya. Jadi, mereka bisa belanja bertroli-troli buku dengan banyaaakkk sekali judul buku yang sama.

Ada yang total belanjanya sampai 80 juta bahkan. Kebayang gak banyaknya seapa? huehehe. Eh tapi ada yang lebih gak ya? Ada aja kali lah ya.

Saya gak tau ya, mereka memang murni jastip atau online shop yang memanfaatkan event BBW ini sebagai ajang pengambilan keuntungan sebanyak-banyaknya. Pasalnya, harga bukunya itu kan memang jadi murah-murah banget kan, nah gak menutup kemungkinan donk para online shop buku-buku anak memanfaatkan itu untuk membeli banyaaakkk sekali buku yang kemudian dijual kembali dengan harga yang sudah dimarkup. 

Bayangin aja, di BBW, diskon bukunya bisa sampai 80%. Kalau para online shopper ini menjual dengan diskon 50% aja, kan mereka udah untung. Pembeli juga untung karena jadi beli lebih murah dari harga asli. Terus apa jadinya salah? ya enggak juga, namanya juga usaha.

Tapi jadi salah ketika merugikan yang lain.

Merugikan siapa? Merugikan para pihak yang betul-betul dateng untuk mengincar buku idamannya (banyak yang menyebutnya book lover) dan membeli hanya beberapa buku saja. Book lover ini biasanya ya ingin punya kepuasan menemukan buku-buku incarannya di event besar itu. Lagipula memang event itu bisa jadi “surga”nya para pecinta buku kan? Tapi di pre-sale yang menyandang kata VIP itu justru sebaliknya.

Karena apa? Karena di pre-sale kemarin, suasana yang ada malah sangat bertolak belakang dengan judul VIP yang disandang. Namanya aja VIP kan, ya harusnya diperlakukan selayaknya VIP donk. Lebih punya kepuasan memilih buku karena pilihan bukunya masih lengkap, dan bayar tanpa pakai antri, lancar selanjar jalan tol (jalan tol saat gak macet, bahaha).

Tapi ini sih enggak. Para pecinta buku yang membeli hanya 1 sampai 2 keranjang saja tadi bisa jadi mengantri berjam-jam (paling lama bisa sampai 5 jam!) hanya untuk membayar buku yang mereka beli. Gak sedikit juga yang harus gigit jari karena buku incarannya sudah ludes dihabiskan para jastiper/online shopper. Gak sedikit juga yang sedih karena ngeliat dan menemukan buku incarannya justru bukan di tempatnya, melainkan di pinggir-pinggir dan sudah ditelantarkan 🙁

Sesungguhnya saya super senang dapet tiket VIP BBW hari ini karena punya kesempatan untuk melihat koleksi (dan belanja beberapa buku) sebelum resmi dibuka. Tapi sayang, ada yang saya sesalkan, yaitu antrian kasir yang sungguh sangat puanjaanngg dan mengular. Terlihat gk di gambar ini? Gk keliatan yaa? Hee. Itu orang yang berbaris itu bukan milih buku, melainkan antri kasir. Lihat angka 8 kan ya? Itu artinya ini di hall 8,sedangkan kasir adanya di hall 10 (di hall ini yang mengular lagi). Kebayang donk jauh dan panjangnya? ?? gambar ini adalah kondisi saat maghrib tadi. Sampai tengah malem gk berkurang malah bertambah antriannya sampai persis di bawah angka 8 itu ??? Saya sendiri tadi antri dari jam 7 malam, baru selesai jam setengah 12! Wehehe, jadi kayak gak VIP yak ini mah ya ? Yang mau cepet, bisa pakai FastTrack sih, dengan menukar poin Fiesta di booth Mandiri yang ada di dalam. Tapi kurang signifikan untuk bisa mengurangi panjangnya antrian ini. Sebenernya yang bikin lama itu yang jasa titip itu gak sih? Huee.. Soalnya kan mereka bisa belanja bertroli-troli kan tuh ya, jadi ya proses di kasirnya lama deh. Kasihanilah kami yang hanya berbelanja 1 keranjang saja. ?? Ah iya, berdasarkan obrolan di grup kecil saya sama @lenidisini dan @v3fithri, ada beberapa saran yang mungkin bisa dipertimbangkan oleh @bbwbooks_id untuk ke depannya (untuk besok dan seterusnya mungkin?). Boleh yaa ?✌ 1. Gimana kalau belanjaan troli & keranjang itu dipisah kasirnya? Jadi, yang belanja hanya 1-2 keranjang saja gak kena arus & imbas lamanya proses pembayaran yang bukunya bertroli-troli itu, hee. 2. Gimana kalau ada batasan seberapa banyak boleh memborong buku? Soalnya karena kebanyakan sudah diborong gitu, buku2 inceran pembeli2 eceran kayak saya jadi habis (nasib cuma kebagian sedikit buku yang diincer) *salahsendiridatengsore* ?? Hmm.. Apalagi yaa? Tanya yang tadi dateng juga di #presalebigbadwolfJakarta siapa tau ada yang mau ditambahin @gemasofat @echaimutenan @mariasorayaz @april.hamsa (siapa lagi ya?) hehe.. ✌? #bigbadwolf #bigbadwolfJakarta #bigbadwolfJakarta2017 #BBWJakarta2017 #auuwsome #momblogger #mommyblogger #bukumurah #bookfair

A post shared by Istiana Sutanti (@momopururu) on

Antrian kasir yang berjam-jam tadi itu karena mereka (termasuk saya) terkena imbas para jastiper atau (mungkin lho ya) para online shopper buku-buku anak yang membeli sampai bertroli-troli buku tadi.

Enggak, saya gak menyalahkan para jastiper atau para online shopper kok. Saya pun mungkin akan membutuhkan mereka di kondisi tertentu *ngebayangin hamil Nawa dulu yang gak bisa ke mana-mana karena harus bedrest*. Kalau kondisinya begitu yang biasanya cuma bisa gigit jari tiap ada event besar kan jadi bisa ikutan pakai jastip tadi. Pokoknya sebenernya jastip itu emang sangat membantu para pelanggan yang gak bisa dateng langsung. Selain membantu penyelenggara juga ya menghabiskan barang jualannya di event tersebut, hehe.

Jadi, para jastiper dan online shopper yang memanfaatkan event-event seperti ini kayaknya sekarang harus mulai layak dipertimbangkan ya buat para penyelenggara event besar ke depannya. Dari pengalaman kemarin ada beberapa ide untuk mulai mengakomodir para jastiper ini loh.

Memisahkan Kasir

Kayak di supermarket-supermarket gitu deeh. Kasirnya dipisah antara pembeli yang hanya menggunakan keranjang dengan pembeli yang menggunakan troli. Biar gak kasian gitu, belanja dikit kena imbas lamanya proses kasir yang melayani belanjaan segunung T_T

Pun saat sudah dipisah gini, jangan jadi punya ide belinya sampai 20an keranjang ya, supaya dapet antrian keranjang hahaha. Mentang-mentang judulnya kasir keranjang, antrinya di situ dengan belanjaan bejibun juga X(

Jadi, mungkin pemisahan ini sekaligus pembatasan juga ya. Boleh antri di kasir khusus keranjang saat keranjangnya tidak melebihi 5 (atau 2 aja cukup?). Biar orang-orang yang belanjaannya dikit ngerasa adil laah gitu. Gak ngerasa sebel sama jastiper yang proses pembayarannya lama karena belanjaannya segunung. Kan kasian, jastiper juga gak salah gitu, tapi jadi banyak dikecam karena ini.

Oiya, sebenernya di pre-sale BBW kemarin itu selain memang belanjaan mereka bertroli-troli, lamanya mengantri kasir juga didukung oleh para kasir yang belum sepenuhnya paham dan kerja cepat sih. Banyak juga yang mengeluhkan para kasir yang memang lambat dalam bekerja dan penginputan yang masih manual. Jadi bukan langsung scan barcode buku gitu, kasir menulis kodenya satu persatu, kan lama. :’D

Tapi itu jadi hal lain lagi lah ya yang memang harus dibenahi penyelenggara. Sebaiknya sebelum benar-benar melayani para customer ya kasirnya mesti dibriefing sampai benar-benar paham dan punya kemampuan kerja lebih cepat 🙂

Membuat Hari Khusus Jastip/Online Shop

Jangan tutup mata lah yaa. Para jastiper atau online shopper ini kan yang menambah keuntungan penyelenggara event juga. Karena mereka yang berjasa menghabiskan sebagian besar stok barang-barang yang dijual di event-event besar tersebut. Seenggaknya di event kemarin terlihat jelas laaah.

Jadi mungkin bisa mulai mempertimbangkan untuk membuat hari khusus jasa titip atau online shop. Dengan sebelumnya sudah didata terlebih dahulu si pihak-pihak jastiper atau online shopper ini oleh penyelenggara event. Jadi, sebelumnya para jastiper atau online shopper ini bisa mendaftarkan diri gitu supaya dapet undangan di hari khusus ini. Dengan begitu kan para pelanggan yang bukan jastiper/online shopper gak akan kena zonk antrian panjang *harapannyaa* hehehe.

Jadikan VIP terbatas

Namanya juga VIP, mestinya emang untuk kalangan terbatas aja lah yaa, gak banyak-banyak kayak kemarin. Masa yang saya lihat, VIP jadi kalah sama yang umum di hari berikutnya. Hari berikutnya malah antrian kosong dan lancarr jaya selancar jalan tol (saat gak macet xp).

Jadinya agak ngerasa sia-sia gitu berjuang untuk mendapatkan tiket VIP yang ternyata malah VIP bohongan :’D

Batasi Belanjaan saat Pre-sale

Dan mungkin bila nanti kita kan bertemu lagi belanjaan di hari pre-sale (VIP diundang saat pre-sale sebelum event resmi dibuka) ini juga dibatasi kali ya. Di hari pre-sale saja loh ya yang dibatasi, bukan di hari lainnyaa. Yaah, bisa lah dibatasi sampai 1 troli mungkin? Ya biar itu tadi, biar proses pembayaran di kasir gak membutuhkan waktu lama dan gak menyebabkan antrian bayar mengular berpuluh-puluh kilometer. Juga supaya koleksi buku-bukunya masih lengkap saat eventnya dimulai. Jadi pelanggan yang datang saat event berlangsung gak jadi harap-harap cemas buku/barang incarannya habis ludes diborong jastiper/online shopper yang mendapat undangan VIP 😀

Jadi VIP yang diundang saat pre-sale ini ya punya keuntungan dan ngerasain sandangan kata VIPnya ini. Iya gak? 😀

Sediakan Tempat Khusus Buku-buku yang Batal Dibeli

Iya, ini kayanya harus dipertimbangkan juga deh. Daripada digeletakin aja gitu di pinggiran. Bahkan ada juga yang sampai dilempar-lepar. Apa gak sedih itu para pecinta buku ngeliat buku digituin? hee. Soalnya gak sedikit juga jadi ada yang rusak.

Jadi, mungkin sebaiknya disediakan tempat khusus barang yang batal dibeli ini ya, supaya karyawan nantinya bisa mengembalikan dengan enak, dan barang juga terselamatkan dari kerusakan.

***

Semoga para penyelenggara event makin meningkatkan kualitas pelayanan event mereka yaa ke depannya. Dan mulai memikirkan kemungkinan ini. Kemungkinan untuk mengakomodir para jastiper/online shopper yang memanfaatkan event-event seperti itu untuk memajukan usahanya di masa yang akan datang, hihihi 😉

Anw, ada yang mau nambahin ide? Siapa tau beneran dilihat sama penyelenggara event besar dan dipertimbangkan loh. Semoga yaaa 😉

istianasutanti

Halo, salam kenal ya.

Aku Istiana Sutanti, seorang ibu dari 3 orang perempuan yang hobi sekali mengajak anak-anak untuk traveling bersama.

Di blog ini aku sharing pengalaman traveling kami sekeluarga plus pelajaran parenting yang aku dapatkan, baik dari pengalaman pun dari seminar parenting.

Semoga kalian suka membaca pengalaman traveling kami dan semoga membantu untuk menentukan tujuan traveling kalian berikutnya! ;)

You may also like...

33 Comments

  1. Nice sharing Mba. Semoga jadi perhatian penyelenggara BBW berikutnya ya..

  2. Rotun DF says:

    Iyaa, penominil banget emang ya Mba jastip ini. Banyak juga temenku yang ngeluh, buku incerannya ‘dirampok’ semua sama jastip xD
    Mudah2an next event bisa lebih baik lagi ya, BBW. Jadi inget yang dibilang Emak Gaoel kemarin, BBW ini buat book lover apa malah buat book reseller, sih? Heu 🙁

    1. hahaha.. iya gitu kenyataannya. jadi buat book reseller dah kesannya :’)

  3. Wuiiihh… Antriannya ngeri sekaliii…aku jg gak suka kalo ada buku gak jadi dibeli lali dilempar atau diinjak. Kezel… Anarkis itu sih.

  4. Jadi pengen buka usaha jastip. Tapi gak pake antre panjang.

  5. Mak Isti itu ngambil fotonya pake drone ya? Anglenya tinggi bangeeettt.. *eh kok malah salah fokus xp* Nah iyaaa, aku dateng jam 8 malem. LUAR BIASAAAAAAAAAAAAA banget antrinyaaaa. Gils, akhirnya akupun keluar tanpa beli apa-apa. nabung dulu lah mulai sekarang untuk BBW2018, kali bisa belanja sampe 80 juta *eh xD

  6. Saya paling sebel kl ga jd beli buku trus bukunga ditaro sembarangan atau dilempar gitu. Ish nyebelin

  7. Ini keresahanku banget nih pas kemari ke BBW. Apalagi aku baru pertama kali ke event itu dan shock liat banyak orang membabi buta ambil buku satu judul sampai puluhan buku. Ternyata itu jastip. Dan kalo kebagian antre di kasir di belakang orang jastip yo wes lah goler-goler dulu mendingan karena bakal lama.

  8. Rinny says:

    Nice share, harusnya emang ada pembatasan jumlah buku yang di beli atau ada jalur khusus buat jastip atau olshop biar yg beli cuma sedikit ga ke lamaan ngantri

  9. wah, makin ke sinih perkemabagannya makin bagus dan kemajuannya cepat sekali ya,… semoga sukses terusn ya mba

  10. Wah.. kudu ati-ati ya sama fenomena jastip.
    terimakasih mabak buat pencerahannya..

  11. ini kayaknya khusus untuk bbw kemarin ya. tp overall bisa lah represent kesebelan saya sama jastip. mulai dr toys kindom bazaar & mothercare bazaar kemarin, saya udah sebel banget sebenernya. ga kebayang klo yg datang dr bandung atau luar kota cm dapet sisaan kalah gercep sama jastip.

    – harus banget itu dipisah kasir jelata & kasir jastip. untuk pembeli reguler paling beli maksimal 20 item kali ya (saya beli kurleb 15 buku soalnya hehe). lebih dr itu kudu di pisah. pisahnya jg kudu strict, no excuse. jadi kalau jastip mau ngakalin, mereka kudu bawa satu kompi buat bayar hehe, atleast fair enough.
    – ada kasir khusus pembelian cash, debit, kredit
    – barang2 jangan langsung dikeluarin semuanya sekaligus lah. hargailah kami2 yg baru bisa datang di hari berikutnya. masa stock barangnya udah abis gt aj di hari pertama.
    – kalau perlu dibuat limit waktu di dalam area bazaar (untuk toys & mothercare bazaar kemarin), jd yg datang benar2 fokus nyari & ga malah sibuk foto2 barang2 yg ada buat dipajang di lapak jastipnya. klo book fair mah susah ya dibatasin
    – batasi pembelian per item. masa iya belanja 5 buku judulnya sama semua. maksimal 3 buku deh. atau kalau mainan bole lah maksimal 5 barang, tp kasirnya tetep dipisah buat yg pembelian > 20 item
    – ada kasir ibu hamil. kasian euy ngliat yg perutnya gede2/ hamil muda yg lg rentan2nya gt kudu antri, eh yg ga hamil malah ga tau diri nyelak antriannya. tp kudu ngliatin buku kontrol dokter kali ya biar ga disalahgunakan emak2 gendats seperti saya haha
    – untuk jastip jg setuju dibuat hari sendiri, hari kedua aj kalau bisa hahaha, jangan hari pertama. klo hari pertama buat jastip yaa bakalan ludes aj, kecuali barang yg dikeluarkan dibatasi per harinya.
    – tolong agar mbak2 mas2 penjaga agar profesional & ga kongkalikong kerjasama dengan jastip ya, barang cm dikeluarin buat jastip tertentu (I’m talking about ya mothercare bazaar, so disappointed)

    maap bgt nyampah. masih banyak lg sih, cm yg kepikir itu aj. nanti saya tambahkan kalau inget lg haha. punten jd banyak, abis dari hati sih :))
    utk bbw sendiri saya datang hari kedua & hamdalah lancar ga antri pas bayar. cm kalau kelengkapan buku yaa mau gimana udah banyak disikat semua di hari #1. saya udah intip2 lapak jastip & banyak buku2 (mostly children activity books) yg udah ga keluar lg pas saya datang.

    1. Waaw, thanks mbak buat insightnya!

  12. Setuju banget dipisahkan kasirnya, aku sekarang jastip sama teman ngga sangguup..ada yang 600 juta belanjanya hari ini mak kataa temanku..

    1. iyaa, aku juga denger. MasyaAllah yah, ampe segitunya, huihihi

  13. Vkardana says:

    Hallo mba….saya mau sharing boleh ya. Kebetulan saya inj jg jastip yg belanja berdasarkan mood…ga serajin jastip2 lain. Saya mengikuti bbw dr thn lalu, jd saya lumayan paham situasi thn lalu dan skrg

    Dr sisi jastip, thn ini beneran menggila. Thn lalu, “saingan” saya di bbw ga sebanyak skrg. Mungkin blm banyak yg aware ttg bbw dan fenomena jastip blm sebangak skrg

    Harus diakui, jastip skrg menjamur sekali.

    Saya pribadi, jg banyak menggunakan jastip, jikalau saya mmg tdk bisa keluar atau males antri seperti spectacular bazaar kmrn.

    Saya ikut preview day 1 bbw kmrn dan jujur bgt masuk aja saya shocked. Saya dtg masuk itu jam 10am, bgt masuk sebelah kanan ada 1 area yg sepanjang garis lurus itu isinya bertrolley2 dsn berkeranjang2 buku dng pasukan siaga lbh dr 5 org. Saya pikir ini jastip mana, hebat amat bisa begini, banyak nih followers (dan dananya), jujur saya pun jiper

    Dan pemandangan bgt tdk cm 1 kelompok saja tp bbrp kelompok

    Buat saya, cara menumpuk barang bgt jg kayak ga tahu manners. Maaf ya. Tp serasa ga ber manners dan egois

    Partner jastip saya yg dtg duluan aja blg, bgt ada 1 trolley besar dtg, pasukannya lgs dikerahkan 4-5 org utk ambil puluhan buku. Sedangkan teman saya tahu diri dan ambil 5 buku

    Buat saya, bukan masalah followers saya dikit atau modal ga banyak, semua org jg mau untung tp buat saya ga gt juga. Kayak org kalap dan ketakutan sendiri. Ujungnya mrk jg foto2 sprt saya dan tunggu orderan org…ga tau sih yg belanja 80jt itu mungkin stock ya

    Buat saya mba, tergantung manusia nya kok. Saya di bbw keluar jam 3am. Saya antri 4.5 jam jd saya tahu situasi buku2 yg jastipers ga jadi ambil.

    Saya termasuk yg bergerilya keliling ngambilin buku2 yg mrk ga jadi ambil

    Saya sendiri ikut menggelar buku2 saya dilantai tp ketika ga jd ambil…sebisa mungkin saya taruh di trolley/keranjang belanja.

    Hari ketiga saya kesana, keadaan ga se chaos hari 1. Tapi saya sebelnya minta ampun. Ada bbrp jastipers yg pake trolley bisa bbrp bijik, diisi buku2 mereka dan dipake buat malangin area/pos mereka. OMG. Ngerepotin org amat. Kan sayang ya trolley segitu banyak jd useless ga bs dipake orang lain

    Kalau saya, dr th lalu, sistem saya ya foto2…org mau saya ambil. Skrg lbh pintar krn saya masukkin grup. Dr grup aja Puji Tuhan saya overwhelmed sama request dan orderan mereka. Buat saya, kl jastip pd “rakus” bgt juga nantinya membuat mereka (dan saya) jg jadi susah. Gimana kl lama2 kita di banned. Atau sprt toko MC aja kl sale mrk udah ga memperbolehkan kita foto2. Last time spectacular bazaar, org dibatasin cm 1 jam jd jastipers hrs antri bolak-balik. Merepotkan kita sendiri kan

    Ya sekian curhatan dr jastip jg

    1. Waah.. terima kasih mbaaak curhatannyaa. ah, baru ini dapet curhatan dari jastiper juga, ternyata perasaannya gini yaa. iya, saya sih yakinnya yang belanja berpuluh-puluh bahkan sampai ratusan juta itu bukan sekedar jastip ya, hehe. tapi ada yang online shop seperti saya bilang di atas. 🙂

  14. Aku baca ini jadi geleng-geleng sendiri, kebayang ngantri kasir selama itu. Apalagi kalau bawa anak, begimana ceritanya coba.

    1. Alhamdulillahnya saya ke sana waktu itu rame2 bareng temen bawa anak juga mbak, jadi anak2 gak berasa nunggu lama gitu karena keasikan main 😀
      begitu perjalanan pulang langsung teparrr mereka. Jangankan mereka sih, kitanya juga tepar, hahahah

  15. Hastira says:

    wah pajang juga curatannya, tp jadi sahring yang apik

  16. Kok aku tiba2 jadi sebel ua sama si jastip ahahaa..
    Makasoh infonya ya Isti 🙂

  17. Menurutku pisahin antrian aja buat yg beli maksimal sekian buku ada antriannya sendiri. Tapi kadang dari para customer yg inisiatif mendahulukan. Kemarin ada ibu yang beli 2 buku sedangkan dia antri di depan orang bawa setroli, yaudah didahulukan aja. Trus preview sale emang paraaaah, ga ada rasa VIP. Aku datang di hari biasa malah antrinya cepet, ga sampe 30 menit.

  18. Wah baru kepikiran ada jastip seperti ini… tapi emang menguntungkan ya.., tapi merugikan bagi orang lain. Kalau dalam Islam menimbun itu dilarang ya.. ini juga kayaknya ternasuk menimbun ..

  19. dianravi82 says:

    Aku selesai bayar, Mbak mulai ngantri.
    Jastip memang berguna, tapi memang sebaiknya dipisahkan kasirnya. Fast track nya pun kasirnya tetap sama kemarin. Menurut aku malah jadi kaya kesan “nyerobot” akhirnya.
    Tapi baca-baca setelah tanggal 22 katanya mulai manusiawi kasirnya. Semoga bener. Aku mau ke sana lagi ah.

  20. Ad yg trx smp 500 jt kok sti..hahah gilaaa seharga 1 rumah

  21. Kapan ya aku bs ikut dtg ke event super keren ini. Tp aku setuju bgt saran utk penyelenggara ini.. Utk perbaikan ke dpn

  22. Haaa, ngga sanggup kalo beneran bisa kesana. Suamiku bukan org yg sabaran. Apalagi kl belinya cuman 2buku. Hehe mending nitip deh. Semoga penyelenggara ada yg baca blog ini dan ngerubah sistem kasir yg dibedain troli ama keranjang dan debit sm kredit

  23. Seru baca baca soal fenomena kemarin, taun lalu kayak yg ga seheboh ini

  24. Trendnya pasti naik terus

  25. Cara menulisnya menarik dan enak dibaca.

  26. Haduh aku thn kmaren dpt buku dari sepupu yg ke event ini. .lucu bgt buku buat krucil. Nggak kebayang gempor antrinyaaa ya itu.
    Bagus deh ti masukannya moga makin baik ke depannya ya, kasihan bgt klo beli buku cuma bbrp tapi antri berjam2.. Yg sedih, buku2 berantakan…

  27. saya kagum dengan cara penyampaian artikelnya

  28. Melihat kondisi ini orang akan berpikir. Jauh-jauh datang, menyediakan waktu dan tenaga. Ternyata buku yang diinginkankan tidak ada. Buat apa datang.
    Penyelenggara sebaiknya membuat aplikasi atau web khusus. Daftar buku dan penerbit. Berikut harganya. Bagi pembeli yang banyak misalnya per item 10 jt, silakan ambil di loket buku yang sudah disediakan. Dengan menunjukkan bukti transfer.
    Untuk penerbit menguntungkan bisa mengkontrol stok buku. Bagi penggemar buku tidak terlalu lama antre karena ulah jastip dan ol shop.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.