#FamilyTalk #6 - Jangan Dulu Menikah Kalau

#FamilyTalk #6: Jangan (Dulu) Menikah Kalau…

Waah, udah seri ke 6 sekarang yaa. Dan minggu ini kami mau ngomongin masalah pernikahan lagi, wehehe. Tapi bukan dari persiapan gedung, catering, dan sebagainya dan sebagainya loh ya. Kita mau ngomongin kalau menikah itu perlu dipikirkan masak-masak, gak bisa ujug-ujug situ seneng saya seneng yuk lanjut nikah 😀

Baca: Menikah harus Siap Mental Continue reading “#FamilyTalk #6: Jangan (Dulu) Menikah Kalau…”

#FamilyTalk #4: Calon Suami dan Poligami

Beberapa hari lalu Icha ngeshare video yang suksess bikin saya mellow dan galau pagi-pagi (gak tau kenapa mesti galau, biar rhymes aja sih mellow dan galau xp). Karena apa sodara-sodara? Karena video itu ternyata adalah curhatan seorang wanita yang sudah setahun lebih dipoligami dan memutuskan untuk menyerah T__T. Buat laki-laki mungkin video tersebut biasa aja ya (soalnya suami saya dikasih tontonan itu biasa aja katanya T_T). Tapi buat wanita, apalagi yang sedang hamil kayak saya, hal itu bikin kita yang nonton sediiihh dan ikut merasakan bagaimana perasaan si pembuat video.

So, lahirlah topik pembicaraan #FamilyTalk kami minggu ini, “Calon Suami dan Poligami”.

#FamilyTalk #4 - Calon Suami dan Poligami

Baca punya Icha di sini ya:

Calon Suami dan Poligami

Bukan, kami bukan mau membicarakan hukum poligami dan seluk beluknya, terutama secara agama. Da kita mah apa atuh, gak punya cukup ilmu untuk ituh. Kita cuma kepikiran aja kalau hal ini juga termasuk salah satu pertimbangan kita dari sejak memilih suami. Soalnya kata-kata JG, suaminya Icha, ada benernya juga sih, “Biarlaahhh, kan dia sendiri yang pilih suaminya.” Buat saya yang dengernya, JG jahaaat…! huhuhu. Tapi setelah dipikir lagi, iya juga ya. Jadi, sebaiknya hal beginian ya diomongkan sejak memilih suami itu sih ya. Menurut kami, kira-kira pertanyaan-pertanyaan ini patut ditanyakan ke calon suami terkait poligami sebelum menikah 😀 Continue reading “#FamilyTalk #4: Calon Suami dan Poligami”

Bahagia Itu Bersyukur

Kalau bisa dibilang, apa rahasia buat jadi bahagia, saya akan jawab bersyukur. Seriously, you have to be grateful to see what you’ve had now. Then, you realize how many that you have. Then, you’re gonna be happy. Gak habis-habis kalau kita bersyukur saat bahagia saja karena ya gimana mau bahagia kalau gak bisa melihat hidup ini indah, gimana mau bahagia kalau gak bisa bersyukur?

Apa  yang dipunya sekarang terasa kuraaang terus kalau yang dicari itu bahagianya duluan, bukan bersyukurnya duluan. Walau jujur, emang bersyukur itu suliiit sekali, terlebih saat kekurangan. Mengatur keuangan rasanya udah dag dig dug dari awal bulan, cukup atau enggak. Kalau bersyukur dan bisa menerima apa yang ada, insyaAllah akan cukup terus, entah dari mana saja datangnya rejeki tambahan itu.

Kita bekerja tuk bersyukur, menegakkan taat, & berbagi manfaat. Tapi rizqi tak selalu terletak di pekerjaan kita; Allah taruh sekehendakNya.

-Salim A. Fillah-

Baca: Masalah Rizky

Continue reading “Bahagia Itu Bersyukur”

#FamilyTalk #3: Jawaban Saya Sebagai Stay At Home Mom

Yuhuu.. Ketemu lagi di #FamilyTalk, minggu ini udah minggu ketiga aja ih, dan mau ngomongin hal yang masih berhubungan dengan minggu lalu. Yang masing-masing kita ngomongin betapa gak sanggup di keadaan yang berkebalikan. Saya yang gak sanggup jadi Working Mom atau Icha yang gak sanggup jadi Stay At Home Mom. Jadi, ceritanya ini jawaban saya tentang apa yang dituduhkan Icha di postingannya minggu lalu. Belum baca yang minggu lalu? Iiih, basi iih, baca nih cepetan! 😀

#FamilyTalk #2: Me on Working Mom | #FAMILYTALK: Me on Stay At Home Mom

#FamilyTalk #3

Icha bilang, dia gak sanggup jadi stay at home mom karena beberapa hal. Nah, ini jawaban saya satu per satu mengenai hal-hal itu yaaa. Anyway, baca jawaban Icha juga ya di sini:

#FAMILYTALK Jawaban Saya Sebagai Working Mom

1. Ibu Rumah Tangga Gak Suka Bekerja

Bukan berarti jadi stay at home mom gak suka kerja juga sik, saya tetep suka ada hal yang dilakukan selain kerjaan rumah. Berasa penting dan bermanfaat aja gituh *uhuk*. Tapiii, Continue reading “#FamilyTalk #3: Jawaban Saya Sebagai Stay At Home Mom”

Menyiasati Kebiasaan yang Bertolak Belakang

Kebiasaan yang Bertolak Belakang

Hai kalian yang belum menikah, jangan dikira menikah itu enak lho! Wihihi, enak kok enak. Tapi tetap bersiap juga dengan keadaan yang gak enak banget. Ya kita kan belum pernah satu rumah kan sama yang belum nikah, jadi jangan kira saat perkenalan itu sudah mengenal luar dalamnya dan segala kebiasaannya ya. No, no, no.

Beda deh saat sebelum menikah dan setelah menikah *yaiyalaaah*. Maksudnya beda, …

A Little Surprise Made My Day

On Naia’s birthday, I’ve got a little surprise from my husband, which is a box of chocolate. For the first, I thought that chocolate was for Naia (because it’s her birthday, right?).

image

Me: is it for me or Naia?
My husband: of course you, it said “Gift for you” not “Gift for kids”
Me: (between zzz and flattered). What for?
My husband: nothing, just wanted to give you, it’s been a long time I haven’t give you some surprise, did I?
Me: *blushing and happy, can’t stop smiling that morning :D*

Some people said, a little of surprises can make a relationship getting stronger. Couldn’t agree more on that one. Of course because it happens to me.

It wasn’t the first time he gave me a little gift as a surprise though. But still, every time he did it, it always makes me love him more and more.

It’s true that before the marriage, I have expectations about romantic husband. But after the marriage, that expectations somehow forgotten. Oh, there is one explanation actually, because I have already so happy and feeling so blessed that he wanted to marry me and becoming my husband. So, when finally I’ve got that kind of husband, I feel so more blessed. Allah do really give me the best 😀

Every time I remember that side of him, it will always makes me smile and helping me to relieve my emotions. Seriously, when I got mad or we’ve got some problem each other, sometimes I just remembering those part of him. The part that always love me, the part that always encourage me, the part that helping me facing my baby blues, and the part that giving me some little surprises. By doing that, I then realized that I am being loved by a great, romantic, and “family man” husband. 😀

So, on this day I just want to say thanks to you. Yes, you! You read this, don’t you? Hehee

Thanks for all the love you always give me and Naia, for all the good times, for all good things that happened to us, and for loving me because of Allah.

Happy 4th anniversary dear, hope our love will be lasting forever and hope we will be gathering in His Jannah later on 😀

Love
Your wife :*

Biasakan #SarapanSehatSebelumJam9 Yuk

Beberapa waktu lalu saya kaget deh abang-abang kurir datang membawa paket dari Energen dan berisi jam unyu. Nah, saya ngerasa gak pernah ngasih alamat ke pihak Energen kok ya ujug-ujug ada paket ini. Masa iya, review yang dulu banget saya tulis ini dibaca oleh pihak Energen dan mereka ngasih hadiah gitu? *mimpi banget xp*. Ternyata siangnya saya mendapat undangan melalui email untuk bisa menghadiri acara puncak Pekan Sarapan Nasional di parkir Timur Senayan Jakarta. Di sana, akan diadakan press release dan rangkaian acara #SarapanSehatSebelumJam9 oleh Mayora dan PERGIZI PANGAN.

Jam Unyu - Sarapan Sehat Sebelum Jam 9
Jam Unyu – Sarapan Sehat Sebelum Jam 9

Mereka mengadakan kegiatan tersebut karena peduli dengan masalah yang terjadi pada anak di Indonesia. Ternyata 7 dari 10 anak di Indonesia itu kekurangan gizi sarapan. Berdasarkan penelitian yang ditunjukkan pada Pekan Sarapan Nasional, 76.1 persen anak Indonesia, memiliki nilai Mutu Gizi Pangan (MGP) sarapan yang tergolong sangat kurang (Fachrudin, Hardinsyah 2010) dan 66 persen anak Indonesia sarapan dengan gizi yang kurang. Anak yang tidak sarapan itu akan lebih mudah capek, gelisah dan gampang marah/ rewel. Ya kayak yang udah pernah saya tulis juga, salah satu penyebab anak tantrum itu kan karena perut yang tidak kenyang yaa, makanya harus dibiasakan sarapan agar perutnya terisi penuh gizi sejak pagi 🙂

Continue reading “Biasakan #SarapanSehatSebelumJam9 Yuk”

Heartache – One Oke Rock

Lagi kepincut banget banget sama lagu ini. Gegara nonton Rurouni Kenshin movie nih, haha. Awalnya sih gak engeh, tapi pas suami nyetel berulang kali ending song-nya, kok saya juga jadi demen juga. Akhirnya malah sampe sekarang nih lagu nempell banget di otak, hee. Here’s the song:

PS: kalau mau dengerin berulang kali, ganti youtube.com dengan listenonrepeat.com, hihihi. xp

[youtube=”https://www.youtube.com/watch?v=x9v8aNl6Aps”]

Oiya, saya juga mau menyertakan liriknya, soalnya saya seneng juga ikutan nyanyi. Liriknya saya dapet dari sini. Enjoy 😉

Continue reading “Heartache – One Oke Rock”

Pantaskah Kita Mencintai Ibu?

Bentuk Cinta Ibu

Pernah menonton film korea berjudul “Hello Ghost?“. Film itu bercerita mengenai seseorang yang mengalami amnesia, hidup seorang diri, dan hanya ditemani oleh 4 sosok hantu yg mengikutinya kemanapun. Di akhir cerita, barulah ia sadar dan teringat bahwa keempat hantu tersebut ternyata adalah keluarganya. Ia baru ingat kalau dalam suatu kecelakaan yang membuatnya amnesia itu, semua keluarganya meninggal dan hanya ia yg tersisa untuk hidup di dunia ini. Ia masih hidup sampai saat itu tidak lain tidak bukan adalah berkat jasa ibunya yg melindungi dengan mendekapnya saat terjadi kecelakaan tersebut.

Hello Ghost

image credits

Kisah yg sama juga pernah kita dapati pada kejadian seorang ibu di Cina yg melindungi anaknya saat terjadi gempa. Saat itu, ia bahkan tidak peduli nantinya ia akan selamat atau tidak. Yg terpenting baginya adalah anaknya masih tetap bisa hidup dan masih bisa menikmati dunia. Pertaruhan hidup dan mati sekali lagi selain saat melahirkannya dahulu.

Baca selengkapnya…

Me-Time

Kalau beberapa waktu yang lalu saya menyebutkan “me-time” sebagai salah satu sarana penyaluran emosi, sekarang saya mau ngelist kegiatan apa aja yang bisa saya sebut sebagai me-time itu 😀

Berlama-lama di kamar mandi

Terkadang waktu untuk mandi adalah saat-saat saya bisa melakukan me-time dengan sangat puass. Berlama-lamanya tentu bukan untuk gak ngapa-ngapain juga. Kadang saya keramas, yang biasanya mengaplikasikan shampo hanya 1 kali, kalau sedang me-time bisa2 sampai 2 atau 3 kali *sayang samphonyaaah* XP.

Atau, terkadang saya luluran *uhuk*. Iya, luluran sendiri pake lulur mandi. Untungnya kalau sedang me-time di kamar mandi ini, suami sangat mengerti. Jadi, dia gak akan deh gedor2 kamar mandi nyuruh saya cepet2 udahan, hehe.

Dan, ternyata me-time di kamar mandi ini kayaknya nurun ke Naia deh, hahaha. Dia suka berlama-lama di kamar mandi. Tapi, dia sih terkadang sambil mainan atau mandiin mainannya sekalian.

Btw, me-time di kamar mandi ini tidak dilakukan setiap kali saya mandi loh, cuma sesekali aja. Jadi, mandi saya yang normal mah sebentar, paling 10-15 menit aja. Tapii kalau sedang me-time, ya bisa sampai 30 menit sampai 1 jam deh 😀

Blogwalking

Seriously, blogwalking adalah salah satu me-time yang sangat-sangat melegakan hati. Seneng aja gitu bisa baca banyak tulisan. Pengetahuan saya bisa bertambah sekaligus saya jadi tau banyak banget pemikiran dari banyak orang. Dan semakin mengerti kalau setiap kita itu memang berbeda dan unik, makanya pemikirannya pun belum tentu sama, hampir pasti berbeda juga malah.

Dibanding baca portal berita atau gosip, blogwalking jauh lebih menarik untuk saya, hehehe.

Berdandan

Wahaha. Saya emang jaraaaang banget dandan. Paling2 kalau mau kondangan doank. Nah, kalo saya lagi iseng2 gini, ya emang beneran lagi mau me-time aja. Dan itu juga cuman buat suami di rumah jadinya. Makanya gak akan ada yang protes kalau dandanan saya jelek atau tidak sesuai harapan, hahaha.

FYI, saya gak jago dandan. Jadi, saat-saat me-time dandan ini bener2 dandan ngasal & asal oles2 yang bisa dioles, wkwkwk.

Menulis

Awalnya saya hanya tertarik untuk menulis keseharian saya di blog. Tapi semenjak gabung di komunitas keren KEB, saya jadi kepikiran untuk memfokuskan blog ini di salah satu hal *ya keseharian lah yak, hahaha*. Bukan, bukan, emang sih masih suka saya selipkan cerita keseharian, tapi maksudnya mau difokuskan untuk parenting. Hihi, padahal ilmu saya juga masih cetek, tapi ya Bismillah aja lah ya. Itung2 saya belajar sendiri juga. Setiap ada topik parenting menarik hati, langsung saya catat di blog dengan kata-kata saya sendiri biar saya bisa inget terus apa yang saya baca.

Plus, karena suami saya menerbitkan buku 101 Young CEO dan itu artinya tulisan dia dibaca dan dihargai oleh banyak orang, saya jadi iriiii, huhu. Terlebih lagi, teman kuliah saya, Annisa Ihsani juga sudah menerbitkan buku (Teka-Teki Terakhir). Ditambah, saya diajak untuk mengikuti workshop menulis Asma Nadia beberapa waktu lalu bareng suami. Makin nempel deh hobi menulisnyah, hehe. Dan jadi makin tertarik untuk menulis dengan berbagai gaya dan berbagai sudut pandang *ini seriusan dipengaruhi oleh workshop itu, haha*.

Kayanya saya lupa apalagi XP. Kalau ingat, nanti kapan2 saya tambahin aaah 😀

It’s All About Giving

Have we already give something today? Giving is not only about thing. What I mean with giving is much more than that.

I have just realized that this life is all about giving. Giving your best smile, giving your precious time to precious people, giving your maximum energy to do the office work, or just giving your best potential to do the things you can do with the best result.

Focusing on giving will make us live the better life. It could be more peaceful and we could be more grateful. What’s the connection about giving and grateful, you asked? When we giving something with our heart, we will not really care what we can get. We don’t really care if we get nothing from giving. But we will be soo much grateful if we get something unexpectedly. Yea, just care about giving. Anywhere. Anytime. Would you?

giving
giving

image credits

When we have no intention in always giving, we will be live in sorrow. Also, we will always be envious in what other people can get. On the other hand, if we always giving, the blessed that we can get from Allah SWT will always be seen. So that, there is no sorrow or feeling envy. It’s a better life, isn’t it?

Hope I could always be giving the best of me. To my family, my environment and my only one God, Allah SWT 🙂

Sabar dan Pengendalian Emosi

sabar

Image by Montecruz Foto on Flickr

Punya anak ituh yah seakan-akan kita belajar mengenai diri kita sendiri juga. Bagaimana tidak, kita sebagai orangtua biasanya menuntut anak untuk bisa ini itu dan untuk punya segala kebiasaan baik. Sedangkan kita sendiri gimana? Apa kita udah punya kebiasaan baik yang kita inginkan dari anak kita?

Walaupun saya baru punya anak 1 dan itu juga baru mau 2 tahun, saya udah sering banget nulis hal-hal tentang parenting. Bukan karena saya udah jadi orangtua yang segitu sempurnanya banget. Belum. Sama sekali belum. Masih jauh banget malah dari sempurna. Saya memang gak mencari kesempurnaan sih, saya mencari kebahagiaan. #asseek

Saya hanya mau menuliskan hasil yang saya pelajari saja dari buku-buku yang saya baca, milis yang saya ikuti, sampai seminar yang saya datangi. Dan ditambah lagi dengan pengalaman yang masih jauh dari cukup ini. Dan hal itu bukan untuk menggurui siapa-siapa, tapi saya gunakan sebagai pengingat diri pribadi. Sukur-sukur tulisan saya ada yang baca jadi bisa menjaring lebih banyak orang lagi yang sadar akan pentingnya hal yang namanya pengasuhan anak ini.

Saya juga orangtua yang sering kesal dan pernah marah kok.