Mommychi: Demi Anak dan Waktu Yang Tidak Akan Pernah Kembali

Sejak umur 12 bulanan, Naia memiliki berat badan jauh di bawah rata-rata berat badan anak seusianya. Saat itu saya dan suami masih tenang-tenang saja karena orangtua saya mengatakan saya pun dulu seperti itu. Jadi, saya dan suami menganggapnya hal genetik yang mungkin diturunkan oleh saya.

Tapi nyatanya hal tersebut salah. Kami (saya dan suami) mulai menyadari kalau Naia ‘ada apa-apa’ pada saat usianya menginjak 16 bulan. Memang sih, porsi makan Naia sangat imut dan sedikit sekali. Awalnya dokter hanya memberi vitamin penambah nafsu makan dan menyarankan untuk memberinya susu tambahan. Tapi akhirnya kamipun mulai mengikuti prosedur dari dokter untuk mencari tau ada apa sebenarnya di dalam tubuh Naia yang membuat beratnya jauh di bawah rata-rata itu, mulai dari tes urin, tes feses, sampai tes mantu (tes untuk melihat ada atau tidaknya penyakit TBC). Alhamdulillah tes mantunya ternyata negatif. Namun, dari tes feses, ternyata Naia mengalami penyerapan gizi yang kurang, karena terlihat dari banyaknya serat dan lemak baik yang keluar lagi melalui fesesnya. Akhirnya, selain diberi vitamin penambah nafsu makan, Naia juga diberi enzim tambahan untuk membantunya menyerap gizi dengan sempurna.
Pertanyaannya adalah, kenapa bisa sampai terjadi hal demikian?